Sejarah
Dan Perkembangan Mikrobiologi
A. Penemuan
Mikroba
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang
mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa
mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa
organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang
sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sejarah juga mencatat bahwa awal penemuan
mikroorganime sejalan dangan penemuan mikroskop oleh Zacharias Janssen Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini
terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan
kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil
menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cembung dan cekung untuk
memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya.
Penemuan
mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
tidak sedikit penemuan-penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban
dunia diteliti dengan menggunakan mikroskop termasuk mikroorgansme
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi,
mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup. Awal perkembangan
ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah
membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan
dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa
mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab
proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung
alkohol.
Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu
menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan
pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan
manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme
mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun
sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan biohemial
divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas.
B.
Leewenhoek dan Mikroskopnya
Antony van Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan
peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine
terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk
mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan
3
orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar
terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air
sungai, air hujan, saliva, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan
banyaknya benda-benda bergerak tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan
yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati
benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan fungsi mikroskopnya. Hal ini
dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan
perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200–300
kali.
Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatan
tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya
yang pertama pada tanggal 7 September 1974 ia menggambarkan adanya hewan yang
sangat kecil, sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1632–1723 ia
menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya.
Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, kokus maupun spiral yang sekarang
dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya
bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.
Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana asal
animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu mengatakan animacules ada karena
proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya.
Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini
dikenal dengan generatio spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules berasal
dari animalcules sebelumnya seperti halnya organismea tingkat tinggi. Pendapat
atau teori ini disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai
perdebatan terseb ut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori
biogenesis. Pembuktian ini dilakukan berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana
tetapi memerlukan waktu labih dari 100 tahun.
Ruang
Lingkup Dan Kajian Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme,
yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat
sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat
mikroskopik meskipun bukan termasuk sel. Mikroorganisme (disebut juga mikroba,
mikrobia, atau jasad renik ) adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, tanpa bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, sulit sekali
untuk dilihat dan diamati bentuknya secara baik.
Beberapa
aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang:
1)
karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan;
2) karakteristik mikroorganisme, suatu
kelompok organisme penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri;
3) keanekaragaman dan evolusi, membahas
perihal bagaimana dan mengapa muncul bermacam-macam mikroorganisme;
4)
keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan;
5)
peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6) bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme
dapat membantu dalam memahami proses-proses
biologi organism yang lebih besar termasuk manusia.
Ruang
lingkup dan cabang kajian mikrobiologi
Dasar
pengelompokkan Kajian mikrobiologi
Taksonomi :
1. Virologi: kajian tentang
virus
2. Bakteriologi: kajian
tentang bakteri
3. Mikologi: Kajian
tentang jamur (fungi)
4. Algologi/fikologi:
kajian tentang alga
5. Protozoologi: kajian
tentang protozoa
Habitat : 1. Mikrobiologi tanah: kajian tentang kehidupan dan
peranan mikroorganisme di dalam tanah
2. Mikrobiologi air :
kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam air
3. Mikrobiologi rumen:
kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam system
lambung/usus hewan
Kaitan
Dengan Ilmu Lain Dan
Cakupan
Masalah : 1. Ekologi mikroorganisme: kajian tentang
asosiasi kehidupan antara mikroorganisme dengan lingkungannya (ekologi)
2. Fisiologi
mikroorganisme: Kajian tentang sifat faal mikroorganisme.
3. Genetika
mikroorganisme: kajian tentang sifat-sifat menurun dan kebakaan pada mikroorganisme
.
4. Mikrobiologi
kesehatan: kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam bidang kesehatan
(penyakit, epidemologi, vaksinasi dsb.)
5. Mikrobiologi
industri: Kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam proses indus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar