Asas-Asas Dalam Proses Pembelajaran
Andi Agus Purnama Putra (@_andiagus)
Dalam sebuah kegiatan belajar, sebelum
memulai proses pembelajaran seorang tenaga pendidik harus memiliki tujuan dan
sasaran yang harus dicapai setelah proses pelajaran diberikan. Tentunya seorang
tenaga pendidik harus memiliki dasar dalam hal ini asas-asas belajar sangat
berperan penting dalam menentukan tujuan dan sasaran kedepan yang nantinya akan
dicapai oleh tenaga pendidik dan siswa..
Nah Sobat..:)
Pembahasan kali ini akan dibahas asas-asas apa saja yang harus
diperhatikan dalam sebuah pross pembelajaran dan Yang berkaitan dengan
Asas-asas tersebut adalah:
1. Asas Motivasi
2. Asas Aktivitas
3. Asas Individualitas
4. Asas Peragaan
5. Asas Ulangan
6. Asas Apersepsi
7. Asas Korelasi
8. Asas Evaluasi
1. Asas Motivasi
Kata motivasi berasal
dari kata “motif”, yang berarti alasan melakukan sesuatu, sebuah kekuatan yang
menyebabkan seseorang bergerak melakukan suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Depdikbud, 1996:593) motivasi didefinisikan sebagai dorongan
yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Sondang P. Siagian (2004:138).
Dalam proses
pembelajaran motivasi merupakan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seorang
murid bergerak untuk melakukan sesuatu keinginan mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. pendidik harus berusaha membangkitkan motivasi anak didiknya
sehingga seluruh perhatian mereka tertuju dan terpusat pada bahan pelajaran yang
sedang disajikan. Hal ini berfungsi untuk mendorong siswa untuk melakukan kegiatan atau
aktifitas agar tetap semangat.^,-
2.
Asas
Aktivitas
Prinsip dasar
pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan seluas luasnya kepada siswa
untuk belajar. Fungsinya untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Pendidikan modern sekarang ini lebih menitikberatkan pada aktivitas
sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap
dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini
sangat menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses
belajar mengajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Sriyono Aktivitas
adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”.
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau
perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang
dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,
mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru
dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan. Menurut Oemar Hamalik (2001 :21) penggunaan asas aktivitas
besar nilainya bagi pembelajaran kepada siswa karena:
a. siswa
mencari pengalaman sendiri dan langsung menglaminya
b. berbuat
sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral
c. memupuk
kerjasama yang harmonis antara siswa
d.
para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri
e. memupuk
disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis
f. mempererat
hubungan sekolah dengan masyarakat dan guru dengan orang tua
g. pelajaran
diselenggarakan secara realistis dan konkret, sehingga mengembangkan
pemahaman dan berpikir kritis serta
menghindarkan verbalitas
h. pembelajaran
di sekolah menjadi sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
Cat:
dalam
proses belajar mengajar, anak didik harus diberikan kesempatan untuk aktif
dalam pengajaran yang akan diberikan, secara individu maupun kolektif.
Asas ini menghindari adanya verbalistik bagi anak didik.
3. Asas Individualitas
Secara sosiologis, peserta
didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan yang dimiliki anak inilah
yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Tapi memperhatikan perbedaan-perbedaan individu, baik
pembawaan dan lingkungan yang meliputi seluruh pribadi anak didik, seperti
perbedaan jasmani, watak, intelegensi, bakat serta lingkungan yang
mempengaruhinya. Aplikasi asas ini adalah guru dapat mempelajari pribadi setiap
anak, terutama tentang kepandaian, kelebihan, serta kekurangan dan memberi
tugas sebatas dengan kemampuannya.
Perlu diketahui. Seorang tenaga pendidik harus bisa membedakan individau baik fisik, mental, maupun
status sosial. Fungsinya agar terjadi proses KBM yang efektif, lancar serta
inovatif.
4.
Asas peragaan
Asas peragaan berpengaruh dalam mengelolah proses pembelajaran
yang bekualitas. menciptakanpembelajaran bermakna di sekolah, guru perlu melakukan peragaan. Dalam
asas ini, guru memberikan variasi dalam cara-cara mengajar dengan mewujudkan
bahan yang diajarkan secara nyata, baik dalam bentuk aslinya maupun tiruan
(model-model), sehingga anak didik dapat mengamati dengan jelas dan
pembelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dimana guru harus memperagakan tugas – tugas
gerak yang akan di ajarkan. Fungsinya agar terjadi kelancaran komunikasi antara
guru dan siswa.
5. Asas Ulangan
Asas yang merupakan usaha untuk mengetahui taraf kemajuan atau
keberhasilan belajar anak didik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, serta
sikap setelah mengikuti pelajaran sebelumnya, mengingat penguasaan pengetahuan
mudah terlupakan oleh anak didik jika dialami sekali atau diingat
setengah-setengah. Oleh karena itu, pengetahuan yang sering diulang-ulang akan
menjadi pengetahuan yang tetap berkesan dalam ingatan dan dapat difungsikan
dengan baik
Pada kegiatan pembelajaran sangat diperlukan proses pengulangan karena semakin
sulit materi maka harus sering melakukan pengulangan agar murid dapat memahami
pelajaran yang telah diberikan. Fungsinya pada asas ini agar proses belajar
gerak jadi lebih mudah dan cepat bisa.
6. Asas Apersepsi
Guru menghubungkan
antara materi yang akan di pelajari dengan materi yang sudah di pelajari
(pengalaman materi sebelumnya). Mengalami dalam proses belajar berarti
menghayati suatu situasi aktual yang sekaligus menimbulkan respons-respon
tertentu dari pihak anak didik sehingga memperoleh perubahan pola tingkah laku
(pematangan dan kedewasaan), perubahan dalam perbendaharaan konsep-konsep
(pengertian) dan kekayaan akan informasi. Asas apersepsi bertujuan
menghubungkan bahan pelajaran yang akan diberikan dengan apa yang telah dikenal
oleh anak didik.
Menurut Hebart antara
tanggapan baru dan lama terjadi asosiasi menurut hukum-hukum asosiasi. Pada
bahan apersepsi diperlukan untuk mentafsirkan tanggapan-tanggapan baru, nah
itulah sebabnya peserta didik harus memiliki sejumlah pengetahuandasar sebelum proses pembelajaran dimulai.
Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu. dari pedoman itu
Hebart mengajurkan dalam dunia pendidikan seperti berikut :
Kejelasan : sesuatu diperlihatkan untuk
memperdalam pengertian
Asosiasi
: peserta didik di beri
kesempatan untuk menghubungkan pengertian baru
dengan
pengalaman-pengalaman lama.
Sistem : disini bahan baru itu ditempatkan
dalam hubunganya dengan hal-hal lain.
Metode :
peserta didik mendapat tugas untuk dikerjakan. Pengajar memperbaiki dan memberi
petunjuk dimana perlu.
7. Asas Korelasi
Pada asas
ini peristiwa belajar mengajar adalah menyeluruh, mencakup berbagi dimensi yang
kompleks. Guru hendaknya memandang anak didik sebagai sejumlah daya-daya yang
dinamis yang senantiasa ada dalam keadaan berinteraksi dengan dunia sekitar
untuk mencapai tujuan. Hal ini yang menyebabkan anak didik dalam menerima
pelajaran bersifat selektif kemudian bereaksi mengelolanya. Itulah sebabnya
dalam setiap pembelajaran, guru harus menghubungkan suatu bahan dengan bahan
pelajaran lainnya, sehingga membentuk mata rantai yang erat. Asas korelasi akan
menimbulkan asosiasi dan apersepsi dalam kesadaraan dan sekaligus membangkitkan
motivasi anak didik terhadap mata pelajaran.
8.
Asas Sosialisasi
Merupakan asas yang memmperhatikan penciptaan suasana sosial yang dapat
membangkitkan semangat kerjasama antara anak didik dengan guru atau sesama anak
didik dan masyarakat sekitarnya. Dalam menerima pelajaran agar lebih berdaya
guna dan berhasil guna, guru dapat memfungsikan sumber-sumser fasilitas dari
masyarakat untuk kepentingan pembelajaran dengan cara membawa anak didik untuk
karyawisata, survey, pengabdian kepada masyarakat, dan perkemahan (school camping).
9. Asas evaluasi
Pada asas evaluasi ini bertujuan
untuk melihat proses seberapa besar tingkat kemajuan belajar siswa setelah
proses bejar mengajar di lakukan. asas
evaluasi; memperhatikan hasil dari penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki
anak didik sebagai feed-back bagi guru dalam memperbaiki cara
mengajar. Asas evaluasi tidak hanya diperuntukan bagi anak didik, tetapi juga
bagi guru yaitu sejauhmana keberhasilannya dalam melaksanakan tugasnya. Kesebelas, asas kebebasan; yaitu asas yang
memperhatikan kekuasaan, keinginan dan tindakan bagi anak didik dengan dibatasi
oleh kebebasan yang mengacu pada hal-hal yang positif. Asas ini mengandung tiga
aspek yaitu self-directednees, self-discipline dan self-
control.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa asas-asas dalam proses pembelajran sangat
berperan untuk menentukan tujuan, sasaran dan hasil yang akan dicapai oleh guru
dan peserta didik. Asas ini bertujuan sebagai indikator atau sebagai sebuah
tindakan yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik dalam menyajikan bahan
pelajaran.
Sumber
Nasution. 1982.
Asas-asas mengajar edisi 4.
Jemmars: Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar