Minggu, 21 Oktober 2012

Asas-Asas Dalam Proses Pembelajaran


Asas-Asas Dalam Proses Pembelajaran
Andi Agus Purnama Putra (@_andiagus)

Dalam sebuah kegiatan belajar, sebelum memulai proses pembelajaran seorang tenaga pendidik harus memiliki tujuan dan sasaran yang harus dicapai setelah proses pelajaran diberikan. Tentunya seorang tenaga pendidik harus memiliki dasar dalam hal ini asas-asas belajar sangat berperan penting dalam menentukan tujuan dan sasaran kedepan yang nantinya akan dicapai oleh tenaga pendidik dan siswa..
            Nah Sobat..:)
Pembahasan kali ini akan dibahas asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam sebuah pross pembelajaran dan Yang berkaitan dengan Asas-asas tersebut adalah:
1.      Asas Motivasi
2.      Asas Aktivitas
3.      Asas Individualitas
4.      Asas Peragaan
5.      Asas Ulangan
6.      Asas Apersepsi
7.      Asas Korelasi
8.      Asas Evaluasi

1.      Asas Motivasi
Kata motivasi berasal dari kata “motif”, yang berarti alasan melakukan sesuatu, sebuah kekuatan yang menyebabkan seseorang bergerak melakukan suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Depdikbud, 1996:593) motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sondang P. Siagian (2004:138).
Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seorang murid bergerak untuk melakukan sesuatu keinginan mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. pendidik harus berusaha membangkitkan motivasi anak didiknya sehingga seluruh perhatian mereka tertuju dan terpusat pada bahan pelajaran yang sedang disajikan. Hal ini berfungsi untuk mendorong siswa untuk melakukan kegiatan atau aktifitas agar tetap semangat.^,-

2.      Asas Aktivitas
Prinsip dasar pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan seluas luasnya kepada siswa untuk belajar. Fungsinya untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan modern sekarang ini lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar mengajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Sriyono Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Menurut Oemar Hamalik (2001 :21) penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pembelajaran kepada siswa karena:
a.    siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung menglaminya
b.    berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral
c.    memupuk kerjasama yang harmonis antara siswa
d.    para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri
e.    memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis
f.    mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat dan guru dengan orang tua
g.    pelajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret, sehingga mengembangkan 
      pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas
h.    pembelajaran di sekolah menjadi sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.



Cat:
dalam proses belajar mengajar, anak didik harus diberikan kesempatan untuk aktif dalam pengajaran yang akan diberikan, secara individu  maupun kolektif. Asas ini menghindari adanya verbalistik bagi anak didik.

3.      Asas Individualitas
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan yang dimiliki anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Tapi memperhatikan perbedaan-perbedaan individu, baik pembawaan dan lingkungan yang meliputi seluruh pribadi anak didik, seperti perbedaan jasmani, watak, intelegensi, bakat serta lingkungan yang mempengaruhinya. Aplikasi asas ini adalah guru dapat mempelajari pribadi setiap anak, terutama tentang kepandaian, kelebihan, serta kekurangan dan memberi tugas sebatas dengan kemampuannya. 
Perlu diketahui. Seorang tenaga pendidik harus bisa membedakan individau baik fisik, mental, maupun status sosial. Fungsinya agar terjadi proses KBM yang efektif, lancar serta inovatif.

4.      Asas peragaan
Asas peragaan berpengaruh dalam mengelolah proses pembelajaran yang bekualitas. menciptakanpembelajaran bermakna di sekolah, guru perlu melakukan peragaan. Dalam asas ini, guru memberikan variasi dalam cara-cara mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata, baik dalam bentuk aslinya maupun tiruan (model-model), sehingga anak didik dapat mengamati dengan jelas dan pembelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dimana guru harus memperagakan tugas – tugas gerak yang akan di ajarkan. Fungsinya agar terjadi kelancaran komunikasi antara guru dan siswa.

5.      Asas Ulangan
Asas yang merupakan usaha untuk mengetahui taraf kemajuan atau keberhasilan belajar anak didik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap setelah mengikuti pelajaran sebelumnya, mengingat penguasaan pengetahuan mudah terlupakan oleh anak didik jika dialami sekali atau diingat setengah-setengah. Oleh karena itu, pengetahuan yang sering diulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang tetap berkesan dalam ingatan dan dapat difungsikan dengan baik Pada kegiatan pembelajaran sangat diperlukan proses pengulangan karena semakin sulit materi maka harus sering melakukan pengulangan agar murid dapat memahami pelajaran yang telah diberikan. Fungsinya pada asas ini agar proses belajar gerak jadi lebih mudah dan cepat bisa.

6.      Asas Apersepsi
Guru menghubungkan antara materi yang akan di pelajari dengan materi yang sudah di pelajari (pengalaman materi sebelumnya). Mengalami dalam proses belajar berarti menghayati suatu situasi aktual yang sekaligus menimbulkan respons-respon tertentu dari pihak anak didik sehingga memperoleh perubahan pola tingkah laku (pematangan dan kedewasaan), perubahan dalam perbendaharaan konsep-konsep (pengertian) dan kekayaan akan informasi. Asas apersepsi bertujuan menghubungkan bahan pelajaran yang akan diberikan dengan apa yang telah dikenal oleh anak didik.
Menurut Hebart antara tanggapan baru dan lama terjadi asosiasi menurut hukum-hukum asosiasi. Pada bahan apersepsi diperlukan untuk mentafsirkan tanggapan-tanggapan baru, nah itulah sebabnya peserta didik harus memiliki sejumlah pengetahuandasar  sebelum proses pembelajaran dimulai. Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu. dari pedoman itu Hebart mengajurkan dalam dunia pendidikan seperti berikut :
Kejelasan         : sesuatu diperlihatkan untuk memperdalam pengertian
Asosiasi           : peserta didik di beri kesempatan untuk menghubungkan pengertian baru
                        dengan pengalaman-pengalaman lama.
Sistem             : disini bahan baru itu ditempatkan dalam hubunganya dengan hal-hal lain.
Metode            : peserta didik mendapat tugas untuk dikerjakan. Pengajar memperbaiki dan memberi petunjuk dimana perlu.

7.      Asas Korelasi
Pada asas ini peristiwa belajar mengajar adalah menyeluruh, mencakup berbagi dimensi yang kompleks. Guru hendaknya memandang anak didik sebagai sejumlah daya-daya yang dinamis yang senantiasa ada dalam keadaan berinteraksi dengan dunia sekitar untuk mencapai tujuan. Hal ini yang menyebabkan anak didik dalam menerima pelajaran bersifat selektif kemudian bereaksi mengelolanya. Itulah sebabnya dalam setiap pembelajaran, guru harus menghubungkan suatu bahan dengan bahan pelajaran lainnya, sehingga membentuk mata rantai yang erat. Asas korelasi akan menimbulkan asosiasi dan apersepsi dalam kesadaraan dan sekaligus membangkitkan motivasi anak didik terhadap mata pelajaran. 

8.      Asas Sosialisasi
Merupakan asas yang memmperhatikan penciptaan suasana sosial yang dapat membangkitkan semangat kerjasama antara anak didik dengan guru atau sesama anak didik dan masyarakat sekitarnya. Dalam menerima pelajaran agar lebih berdaya guna dan berhasil guna, guru dapat memfungsikan sumber-sumser fasilitas dari masyarakat untuk kepentingan pembelajaran dengan cara membawa anak didik untuk karyawisata, survey, pengabdian kepada masyarakat, dan perkemahan (school camping).

9.      Asas evaluasi
Pada asas evaluasi ini bertujuan untuk melihat proses seberapa besar tingkat kemajuan belajar siswa setelah proses bejar mengajar di lakukan. asas evaluasi; memperhatikan hasil dari penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki anak didik sebagai feed-back bagi guru dalam memperbaiki cara mengajar. Asas evaluasi tidak hanya diperuntukan bagi anak didik, tetapi juga bagi guru yaitu sejauhmana keberhasilannya dalam melaksanakan tugasnya. Kesebelas, asas kebebasan; yaitu asas yang memperhatikan kekuasaan, keinginan dan tindakan bagi anak didik dengan dibatasi oleh kebebasan yang mengacu pada hal-hal yang positif. Asas ini mengandung tiga aspek yaitu self-directednees, self-discipline dan self- control.

            Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa asas-asas dalam proses pembelajran sangat berperan untuk menentukan tujuan, sasaran dan hasil yang akan dicapai oleh guru dan peserta didik. Asas ini bertujuan sebagai indikator atau sebagai sebuah tindakan yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik dalam menyajikan bahan pelajaran.

Sumber
Nasution. 1982. Asas-asas mengajar edisi 4. Jemmars: Bandung  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar