Sarana Dan Media Pembelajaran
Oleh: Andi Agus Purnama Putra
Follow me @_andiagus
Ø Sarana Belajar
Sarana
belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam
proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif dan efisien (Roestiyah, 2004: 166). Dalam
hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama,
sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar.
Contonya kapur tulis, atlas dan sarana pendidikan
lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang
secara tidak langsung berhubungan
dengan proses belajar mengajar, seperti lemari dan
arsip sekolah merupakan sarana pendidikan yang
secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Bila tinjau
dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar,
maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi:
1. Alat pelajaran
Alat pelajaran
adalah alat yang digunakan secara langsung
dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin
berwujud buku tulis, gambar-gambar, alat-alat
tulis-menulis lain seperti kapur, penghapusan dan
papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk
ke dalam lingkup alat pelajaran.
2. Alat peraga
Alat peraga
mempunyai arti yang luas. Alat peraga
adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran,
dapat berupa benda ataupun perbuatan dari
yang tingkatannya paling konkrit sampai ke
yang paling abstrak yang dapat mempermudah
pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid.
Dengan bertitik tolak
pada penggunaannya, maka alat peraga dapat dibedakan menjadi
2, yaitu:
a) Alat peraga
langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan
menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau siswa diajak ke
benda tersebut).
b) Alat peraga tidak
langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap
benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang
konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga
dapat berupa: Benda tiruan (miniatur), Film, Slide, Foto, Gambar,
Sketsa atau bagan. Disamping pembagian ini, ada lagi
alat peraga atau peragaan yang berupa
perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh
guru.
3. Media pengajaran
Kata media
berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya. Oleh karena itu,
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan
audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan
dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Sarana belajar memegang
peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar
dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran
diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan.
Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan
dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik
apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika
tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam
belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto
(1995:28), salah satu syarat keberhasilan belajar adalah “bahwa belajar
memerlukan sarana yang cukup”. Sarana atau fasilitas belajar yang menunjang kegiatan
belajar siswa.
Pada Pasal 42 Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa, (1). Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
Menurut Arsyad (2006:25-26), pemanfaatan
sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1.
Pemanfaatan sarana belajar dapat
memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar
2.
Meningkatkan dan menggairahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri
sesuai dengan kemampuan minat
3.
Memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal
melalui karyawisata dan lain-lain.
Pemanfaatan sarana belajar yang baik
akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehinggan anak lebih
semangat dalam belajar. Sebaliknya, dengan kurangnya sarana belajar akan
mengakibtakan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal
ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.
Ø Media Belajar
Kata media berasal dari
bahasa latin Medius yang secara
harfiah berarti ”Tengah”, ”Perantara”, atau ”Pengantar”. Dalam bahasa arab
”Media” adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely menyatakan bahwa ”media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang
membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.
Menurut Romiszowki
(dalam Darmojo,1991:8) mengatakan bahwa ”media ialah pembawa pesan yang berasal
dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima
pesan”. Adapun yang dimakud penerima pesan adalah siswa. Jadi media merupakan
suatu perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa.
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa media merupakan pembawa pesan yang berasal dari sumber
pesan kepada penerima pesan yang dituju.
Media Pembelajaan
Menurut Briggs (1977)
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut
National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras
Klasifikasi Media.
Secara umum media
pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir. Gagne (dalam
Sadiman, 2002: 6)
Menurut Bretz dan
Briggs mengemukakan bahwa klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok
yaitu media audio, media visual, media audo visual, dan media serbaneka.
1.
Media
Audio
Media audio berfungsi
untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio
berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan
dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dll
2.
Media
Visual
Media
visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan
menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak.
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rngkai,OHP,
grafik, bagan, diagram, poster dan peta.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar
proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
3.
Media
audio visual
Media
audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau
dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia
audio visual diam antara lain: TV, film rangkai bersuara dan buku bersuara. (2)
media audio visual gerak seperti gambar bersuara.
4.
Media
Serbaneka
Media serbaneka
merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di
sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media
tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a.
Papan (board) yang termasuk dalam media
ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan
listrik, dan papan paku.
b.
Media tiga dimensi diantaranya : model,
mock up, dan diorama.
c.
Realita adalah benda-benda nyata seperti
apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa
kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau
ke peternakan sekolah.
d.
Sumber belajar pada masyarakat diantaranya
dengan karya wisata dan berkemah
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam
Ilda Prayitno (1989) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam
pembelajaran adalah:
1.
Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan
yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam
mempelajarinya.
2.
Meningkatkan minat siswa untuk materi
pelajaran.
3.
Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang
merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4.
Dapat mengembangkan jalan pikiran yang
berkelanjutan.
5.
Menyediakan pengalaman-pengalaman yang
tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses
belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan
untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Ø Perpustakaan Belajar
Keberadaan perpustakaan
sebagai sarana pendukung di suatu lembaga atau pun sekolah selama ini banyak
mendapat sorotan, karena dinilai oleh banyak pihak masih perlu mendapat
perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya perkembangan perpustakaan itu
sendiri dan rendahnya minat pembaca untuk berkunjung dan memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Pengertian perpustakaan secara sederhana
adalah salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai
informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh
pemustaka (misalnya guru, siswa, dan masyarakat). Pada Hakikat perpustakaan
adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya.
Tujuan
kegiatan perpustakaan adalah untuk menumbuhkan minat baca pemustaka,
memperkenalkan teknologi informasi, membiasakan akses informasi secara mandiri
serta menumbuhkan bakat dan minat pemustaka. Jika dilihat keterkaitannya dengan
proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan
yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Dilihat dari perannya, perpustakaan
merupakan mitra siswa dalam belajar, memberikan bimbingan/pendidikan
kepada siswa dalam menggunakan perpustakaan dan sumber informasi, menyediakan
informasi yang up to date (terbaru), menyiapkan ruang belajar, diskusi,
dan penelitian. Intinya, perpustakaan merupakan “Sumber Belajar” yang tersedia
dari berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah. Dengan kata lain
perpustakaan berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ø Laboratorim dan Bengkel Belajar
Menurut
Widyarti (2005) “Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat alat
laboratorium serta infrastruktur laboratorium yang lengkap”. Sedangkan menurut
Wita Sutrisno (2007) adalah
1.
Tempat yang dilengkapi peralatan untuk
melakukan eksperimen IPA atau melakukan pengujian analisis
2.
Bangunan atau ruangan yang dilengkapi
dengan peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek
pembelajaran bidang IPA
3.
Tempat kerja untuk melangsungkan
penelitian ilmiah
4.
Ruang kerja seorang ilmuan dan tempat
menjalankan percobaan bidang studi IPA
Peran laboratorium dalam pembelajaran
Amien
dalam Tarmizi (2005), mengemukakan bahwa fungsi laboratorium adalah sebagai
tempat untuk menguatkan / memberi kepastian keterangan (informasi), menentukan
hubungan sebab akibat, (causalitas), membuktikan benar atau tidaknya faktor
faktor atau fenomena tertentu, membuat hukum atau dalil dari suatu fenomena
apabila sudah dibuktikan kebenarannya, mempraktekkan sesuatu yang diketahui,
mengembangkan ketrampilan, memberikan latihan menggunakan metode ilmiah dalam
memecahkan masalah dan melaksanakan penelitian perorangan (Individual
research).
Bengkel belajar memiliki peran dan tujuan yang hampir sama dengan laboratorium yaitu sebuah tempat yang menfokuskan bagaimana seorang siswa harus belajar. Haln ini diandasi oleh banyknya kesulitan yang di hadapi oleh para siswa dalam belajar. Mulai dari semangat yang kurang untuk belajar, malas, kesulitan dalam membaca buku, kesulitan dalam menghafal pelajaran dan kurangnya konsentrasi dalam belajar.
Keistimewahan bengkel belajar berupa sarana dan prasarana yang berfungsi dalam menyelenggarakan pendidikan dan keterampilan serta teknologi.
Menurut Joel Tadjo (1995: 1) menjelaskan pengertian bengkel belajar sebagai berikut:
Menurut Joel Tadjo (1995: 1) menjelaskan pengertian bengkel belajar sebagai berikut:
1.
Sebagai tempat latihan untuk
meningkatkan keterampilan.
2.
Sebagai tempat melakukan kegiatan dalam
pembuatan bahan baku.
3.
Sebagai tempat melakukan perbaikan suatu
barang atau peralatan yang rusak sehingga dapat digunakan kembali.
4.
Sebagai tempat melakukan pengujian atau
penelitian suatu objek secara terorganisisr.
Daftar
Pustaka
1. Darmono,
2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke-2. Jakarta:Gramedia
Widiasarana Indonesia
2. http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/02/pengertian-jenis-dan-peran-sarana.htmlhttp://p4tkmatematika.org/2012/04/perpustakaan-sebagai-sumber-belajar/
1. Darmono,
2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke-2.
Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar