Andi Agus Purnama Putra
@_andiagus
Pendidikan merupakan
sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing bangsa, dengan
demikian sektor pendidikan harus terus menerus ditingkatkan mutunya. Fakta saat
ini menunjukkan bahwa faktor kesenjangan pendidikan menjadi salah satu faktor
utama dalam peningkatan mutu pendidikan. Kesenjangan mutu pendidikan tidak
hanya disebabkan oleh karena faktor sarana dan prasarana yang belum memadai,
tetapi juga oleh sumber daya yang terbatas, dan kurikulum yang belum siap
menyongsong masa depan.
A.
Inovasi
Pendidikan
Inovasi (innovation)
ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu
berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Ø Pengertian
Inovasi
Secara epistemologi,
inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.” Inovasi ialah suatu perubahan yang baru
menuju ke arah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan berencana.” ( Fuad Ihsan, 2003 : 191 )
Menurut Suprayekti (
2004 : 2 ).“Inovasi adalah segala sesuatu
yang diciptakan oleh manusia dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh seseorang
atau masyarakat, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupannya.”
Ketika mendengar kata
inovasi, yang muncul di benak kita barangkali sesuatu yang baru, unik dan
menarik. Kebaruan, keunikan dan yang menarik itu pada akhirnya membawa
kemanfaatan. Pendapat tersebut nampaknya tidak salah, dalam arti manusia
sebagai makhluk sosial yang dinamis dan tak puas dengan apa yang sudah ada akan
selalu mencoba, menggali dan menciptakan sesuatu yang “ baru “ atau “ lain “
dari biasanya. Begitu pula masalah inovasi yang erat kaitannya dengan proses
pembelajaran dalam pendidikan. Di mana proses pembelajaran melibatkan manusia
(siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas yaitu keinginan untuk
mengembangkan diri, maju dan berprestasi.
Ø
Pengertian Inovasi
pendidikan
merupakan
upaya dasar dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam prakteknya. Untuk
lebih jelasnya, marilah kita lihat pendapat beberapa pakar mengenai inovasi
pendidikan berikut ini.
1.
Hamijoyo mengemukakan
inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari
hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
2.
Ibrahim mendefinisikan
inovasi pendidikan adalah inovasi (pembaharuan) dalam bidang pendidikan atau
inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi
pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa
hasil inversi atau diskoversi yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Dari
kedua pendapat pakar di atas mengenai inovasi pendidikan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa inovasi pendidikan, adalah ide, barang, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan
atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Ø Inovasi
Pembelajaran dalam Pendidikan
Kamus Besar Bahasa
Indonesia memberi batasan, inovasi sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal
yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat (KBBI, 1990 : 330).
Dari pengertian ini nampak bahwa inovasi itu identik dengan sesuatu yang baru,
baik berupa alat, gagasan maupun metode.
Dari uraian di
atas, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam
proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan
suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
Ø Alasan
Perlunya Inovasi dalam Pembelajaran
Masalah pendidikan kita
memang kompleks. Faktor geografis (kondisi alam, penduduk yang sebagian besar
tinggal di pedesaan, bahkan terpencil, sehingga sulit dijangkau transportasi)
merupakan contoh sebab terjadinya kesenjangan mutu pendidikan antara daerah
perkotaan dengan pedesaan/terpencil. Masalah lain diantaranya adalah susahnya
akses komunikasi dan informasi di daerah, rendahnya kesadaran masyarakat untuk
menyekolahkan anak (karena masalah kesejahteraan hidup), guru yang kurang
memadai, serta sarana dan prasarana sekolah yang sangat minim.
Masalah tersebut dapat
terbantu teratasi melalui penggunaan teknologi, khususnya ICT. Sudah saatnya
kita harus mulai menggunakan ICT untuk mempercepat pemerataan akses dan
peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini dituntut adanya political will dari
pemerintah, sehingga bisa tercipta suasana yang kondusif. Melalui ICT, kita
dapat melaksanakan pendidikan dengan materi/bahan ajar yang di samping memenuhi
standar mutu pemerintah juga tersedia merata dan mudah diakses di seluruh
wilayah Indonesia.
Di sisi lain, peserta
didik harus diberikan fasilitas untuk kemudahan akses materi/bahan ajar, tanpa
harus dibatasi oleh kendala ruang dan waktu, juga kendala sosial ekonomi. Di
daerah terpencil yang tidak dapat menerima siaran radio dan televisi, misalnya,
pemerintah dapat menyediakan secara cuma-cuma antena parabola untuk akses
pendidikan melalui satelit, sehingga mereka dapat belajar melalui siaran radio,
TV pendidikan, internet, dan dari modul dan kaset audio/video (e-Learning).
E-Learning perlu untuk digalakkan mengingat dari beberapa survey di internet
menunjukkan bahwa e-Learning terbukti mampu meningkatkan mutu pendidikan
dibanding cara-cara konvensional.
Ø ICT
sebagai
Inovasi dalam Pembelajaran.
Seperti yang telah
diuraikan di atas, bahwa inovasi pembelajaran adalah suatu upaya baru dalam
pembelajaran yang dilakukan guna menunjang peningkatan mutu pendidikan.
Berbagai contoh inovasi yang ada dalam pembelajaran, seperti pendekatan atau
strategi pembelajaran, media pembelajaran, alat peraga pembelajaran, metode
pembelajaran, kurikulum, pengelolaan kelas, maupun pembelajaran yang berbasis
teknologi atau yang dikenal dengan ICT. Selain itu inovasi pembelajaran juga
diarahkan pada model pembinaan guru profesional yaitu lesson study, PTK
(Penelitian Tindakan Kelas), micro teaching sebagai inovasi pembelajaran.
Alasan ICT dikatakan
sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran karena adanya kemajuan dibidang
teknologi informasi dan komunikasi yang selanjutnya merubah konsep pembelajaran
dari konvesional (tradisonal) menjadi pembelajaran yang berbasis teknologi,
informasi dan komunikasi. Penerapan teknologi informasi ini adalah sebagai
sarana untuk mengoptimalkan belajar siswa dengan mengkonstruksi pengetahuan,
informasi dan nilai yang dapat dimanfaatkan siswa dalam kehidupan nyata sesuai
dengan perkembangan zaman.
B.
Macam-Macam
Teknologi Pengajaran
Untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan, Salisbury menyebutkan adanya lima
teknologi yang berperan dalam perubahan pendidikan, yaitu system thinking, system design,
quality science, change management dan instructional technology.
Kelima teknologi tersebut diterapkan secara paralel agar usaha memperbaiki dan
meningkatkan mutu pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan manfaatnya dapat
dirasakan.
1. system thinking atau berfikir sistem kita dapat melihat bahwa perubahan atau peningkatan
akan memiliki pengaruh yang besar dan menyeluruh. Tanpa berfikir sistem kita
sering membuat kesalahan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita harus melihat
masalah pendidikan sebagai suatu sistem. Melalui berfikir sistem kita dapat
melihat bagaimana masalah-masalah saling berhubungan dan kadang kala menjadi
penyebab bagi yang lainnya. Berfikir sistem merupakan teknologi untuk melihat
keseluruhan sistem dan mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan dengan
hasil. Untuk melihat keseluruhan sistem, kita dapat melihat faktor internal dan
eksternalnya. Faktor internal, meliputi pembelajaran, penilaian, iklim sekolah,
dan kurikulum. Faktor eksternal meliputi ekonomi, pasar, pengaruh regulasi, dan
birokrasi. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan harus
dipertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal tersebut sehingga dengan
demikian keseluruhan sistem dapat terlihat.
2.
System design atau merancang sistem merupakan satu set metode dan
aktivitas khusus untuk menghasilkan solusi baru terhadap masalah yang besar. System design juga meliputi penggunaan model
sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan sistem baru. Semua barang dan jasa
pada saat ini yang dapat membuat kita nyaman dan produktif dapat dikatakan
telah berhasil karena diciptakan oleh orang, perusahaan atau pengusaha yang
mengerti kebutuhan dan keinginan pelanggan dan menggunakan proses system design untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3.
Quality science merupakan teknologi untuk memantau proses-proses dalam
sistem untuk meyakinkan bahwa proses-proses tersebut memproduksi hasil yang
diinginkan. Quality science menghendaki siswa, guru dan pegawai
lain untuk mengidentifikasi apa yang sedang bekerja dan apa yang tidak. Quality science juga meliputi proses-proses untuk
merencanakan tindakan perbaikan. Untuk memperbaiki beberapa kesalahan dalam
proses sehingga proses tersebut dapat berlanjut tepat waktu. Quality science merupakan aplikasi dari system thinking untuk mengelola dan untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan.
4.
Change management atau merubah manajemen adalah teknologi yang menghendaki
pemimpin menjadi sukses dalam mensponsori, memberi inisiatif dan menerapkan
perubahan dalam organisasi. Agar perubahan terjadi, setiap orang dalam
organisasi tersebut harus dapat memahami signifikansi dan tindakan dalam
aturannya sebagai sponsor, pengacara, agen ataupun sasaran.
5.
Instructional
Technology atau teknologi instruksional adalah bagian dari revolusi
informasi dan komunikasi yang mengantarkan perubahan hampir pada setiap sektor
dalam masyarakat kita saat ini. Teknologi instruksional merupakan desain,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang efektif untuk siswa. Peralatan
multimedia saat ini lebih efektif dan manusiawi terhadap aspek-aspek pendidikan
daripada penggunaan metode yang lama. Teknologi instruksional sangat perlu
untuk menghasilkan inovasi dan peningkatan dalam mutu, produktivitas dan
kepuasan pelanggan.
Salah satu permasalahan
pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah
masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai
kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan
peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi
pembelajaran yang berorientasi pada interest peserta didik dam
memfasilitasi kebutuhan akan pengembangan kognitif, efektif dan psikomotornya.
Seiring dengan
perkembangan teknologi pendidikan berikut infrastruktur penunjangnya, upaya
peningkatan mutu pendidikan di atas antara lain dapat dilakukan melalui
pemanfaatan teknologi pendidikan tersebut dalam suatu system yang dikenal
dengan pembelajaran berbaris multimedia baik berupa CBI maupun online
learning. CBI dan online learning merupakan suatu system yang dapat
memfasilitasi pendidik dan peserta didk belajar lebih luas, lebih banyak dan
juga bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh system tersebut, siswa
dapat belajar mandiri, kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh ruang dan
waktu.bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih bervariasi, tidak hanya dalam
bentuk sajian kata, tetapi dapat lebih kaya dengan varisi teks, visual, audio
dan animasi.
Macam-Macam
Media dan Teknologi Pengajaran
Media pembelajaran
merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut
syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
·
Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah
cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi
visual statis terutama melalui proses percetakan mekanisatau photografis.
Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
karakteristik media hasil cetak:
Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
karakteristik media hasil cetak:
a.
Teks dibaca secara linear
b.
Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c.
Ditampilkan secara statis atau diam
d.
Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip
pembahasan
e.
Berorientasi atau berpusat pada siswa.
Pendekatan yang
berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada
ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan
para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan
yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat
belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk
gaya belajarnya masing masing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai
penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar.
f.
Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
·
Media hasil teknologi audio-visual
Teknologi audi-visual
cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan
audio-visual penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan
pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin
proyektor film, tape rekorder, proyektor
visual yang lebar.
Karakteristik:
a.
Bersifat linear
b.
Menyajikan visual yang dinamis
c.
Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh
perancang
d.
Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e.
Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan
kognitif
f.
Berorientasi pada guru
“Pendekatan yang
berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional
dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru
dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan
pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam
bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka
waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya,
biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)”.
·
Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
Teknologi berbasis
computer merupakan cara menghasilka atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran
ummumnya dikenal sebagai computer assisted instruction. Aplikasi tersebut
apabila dilihat dari cara penyajiandan tujuan yang ingin dicapai melipiti
tutorial,penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan untuk
membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan
simulasi (latihan untuk mengaplikaskan pengetahian dan keterampiln yang baru
dipelajari dari, dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa menambahh
informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan masing-masing )
Karakteristik media hasil teknologi yang
berdasarkan computer:
a.
Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b.
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c.
Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d.
Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e.
Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang
tinggi
·
Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan
dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti
jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi
tinggi ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player,
perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
a.
Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
b.
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan
dan diinginkan oleh perancangnya
c.
Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa,
menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
d.
Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan
dalampengembangan dan penggunaan pelajaran
e.
Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga
pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f.
Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g.
Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai
sumber Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut
jenis, daya liput, dan bahannya.
Kesimpulan
Inovasi pembelajaran
merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal
ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai
inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih
giat dan senang belajar.
Teknologi dalam
pengajaran sangat membantu dalam menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam
pendidikan hal ini di karenakan teknologi seperti informasi dan komunisasi
tidak akan lepas dari kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari
Sumber!!
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta, 2008
Prawiradilaga, Dewi, Mozaik Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2008
Miarso, Yusuf Hadi, Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Kencana,
Hasbullah, 2001
(http://penadenikurniawan.co.cc/2009/07/19/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar