Oleh:
Andi Agus Purnama Putra
Follow
me: @_andiagus
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh
pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran di
harapkan peserta didik:
1. Aktif dalam proses
pembelajaran, seperti bertanya, penuh perhatian, memberi
masukan,
kreatif dalam menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
2. Memiliki
motivasi yang tinggi sebagai contoh mereka dapat rne¬nyelesaikan tugas-tugas kelompok dengan baik,
tidak asal jadi.
3. Perubahan
sikap dan perilaku yang positif, sebagai contoh pada pembelajaran teknik
presentasi,
jika semula peserta tampil grogi, tidak sisternatis menjadi tampil tenang,
simpatik
dan sistematis.
4. Daya
serap meningkat, hal ini dapat diukur dengan pre test dan post test.
5. Kreatifitas
peserta yang tinggi.
6.
Pengembangan potensi
yang dimiliki dalam aktualitas diri.
Untuk mencapai maksud diatas maka
Pengajar harus tahu apa yang diinginkan oleh peserta didik ketika pembelajaran
dimulai dan dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi
pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai., untuk itu pengajar haruslah
pandai dalam memilih dan menggunakan metode-metode pembelajaran mana yang akan
digunakan dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan terhadap
karakteristik peserta didik.
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau
instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik.
Pada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan
beberapa metode dan teknik pengajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan
proses belajar mengajar, yaitu:
1.
Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa
akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika
menjawab pertanyaan.Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini
akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran
siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
2.
Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode
penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena
mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu
merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah
terdapat unsur paksaan.Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan
mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu
dianggap benar itu.Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang
memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru.Inilah
yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
3.
Metode
Resitas
Pengertian metode
penugasan/resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di
mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
( Sudirman.N, 1991: 141 ).
Kelebihan Metode penugasan/resitasi:
1. Tugas lebih merangsang siswa
untuk untuk belajar lebih banyak , baik pada waktu di kelas
maupun di luar kelas.
2. Metode ini dapat mengembangkan
kemandiria siswa yang diperlukan kehidupan kelak.
3. Tugas dapat lebih meyakinkan
tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam ,
memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang dipelajari.
4. Tugas dapat membina kebiasaan
siswa untuk mencari dan mengolah sendiri imformasi dan
komunikasi.
5. Metode ini dapat membuat
siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan belajar dilakukan
dengan berbagai variasi sehingga tidak
membosankan.
(Sudirman Dkk,
1991 : 142 ).
Kekurangan dari Metode Resitasi:
Kekuarangan
dari metode penugasan/resitasi:
1. Siswa sulit dikontrol, apa benar
mengerjakan tugas ataukan orang lain
2. Tidak mudah memberikan
tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
3. Sering
memberikan tugas yang monoton, sehingga membosankan
4. Dalam memberikan tugas yang
baik, guru hendaklah memperhatikan dan menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:
a)
Materi tugas yang diberikan atau pekerjaan yang perlu
diselesaikan oleh siswa haraus jelas.
b)
Tujuan tugas yang diberikan akan lebih baik
apabila dijeaskan kepada siswa
c)
Apabila tugas kelompok , seyogyanya ada ketua dan
anggota kelompok sesuai dengan kebuituhan agar ada yang bertanggung jawab
d)
Tempat dan lama waktu penyelesaian tugas hendaknya
jelas.
4.
Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi
terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat.
Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan
gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman,
menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui
diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
5.
Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode
demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu
pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, dan lain – lain. Akan
tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board,
mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan
siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika,
dan lain – lain.
6.
Metode Kerja
Kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu
pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
kemampuan yang berbeda (Anonim, 2004:11).Sedangkan menurut Ibrahim, dkk (2000:
5-6) pembelajaran kelompok merupakan pembelajaran yang dicirikan oleh struktur
tugas, tujuan, dan penghargaan kelompok.Siswa bekerja dalam situasi pembelajaran kelompok didorong atau dikehendaki
untuk bekerjasama pada suatu tugas dan mereka harus mengkoordinasi usahanya
menyelesaikan tugasnya.
7.
Metode
Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang
sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta didik (keterampilan mental
maupun fisik/teknis).Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam
kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di
d alam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek
penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan
melakukan simulasi penerbangan terlebih
dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini
harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi
kenyataan). Tetapi dalam simulasi, peserta didik lebih banyak berperan sebagai
dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan
dilakukannya.
8.
Metode Eksperimen
Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan
melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada
hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan
sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.
Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran
dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu
memperhatikan prosedur sebagai berikut :
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah-masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen.
b. Kepada siswa perlu dijelaskan pula tentang
alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak
mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel yang harus dikontrol ketat,
siswa juga perlu memperhatikan urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen
berlangsung.
c. Selama proses eksperimen berlangsung, guru harus
mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang
menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus
mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikannya dikelas dan mengevalusi
dengan tes atau sekedar tanya jawab.
9. Metode Karyawisata
Dengan metode
karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat ( objek ) tertentu untuk
mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan
darmawisata, di sini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi.
Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan
ril dalam lingkungan beserta segala masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke
museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang
mengandung nilai sejarah / kebudayaan tertentu.
Langkah - langkah
pelaksanaan :
A.
Persiapan
Merencanakan tujuan
karyawisata.Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah
bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke objek yang dituju. Dalam kunjungan
pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang
lokasi, aspek - aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan
dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
B.
Perencanaan
Hasil kunjungan
pendahuluan ( survei ) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan
yang meliputi : tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis
objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa. Membentuk panitia
secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok / seksi.Menentukan metode
mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung,
dokumentasi.
Penyusunan acara selama
karyawisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam
mentaati jadwal yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar
sesuai dengan rencana. Mengurus perizinan Menentukan biaya, penginapan,
konsumsi serta peralatan yang diperlukan
C.
Pelaksanan
Siswa melaksanakan
tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan,
sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa
yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara
D.
Pembuatan
laporan
Hasil yang diperoleh
dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah
disepakati bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar