Variasi
sifat tertentu pada turunan oleh pengaruh lingkungan yang dapat kembali pada
sifat penampakan semula pada turunan berikutnya disebut modifikasi. sementara
perubahan lain yang tidak dapat kembali pada sifat asal disebut mutasi.
Mutasi
adalah perubahan struktur materi genetis yang diturunkan kepada generasi
berikutnya. Mutasi ada yant bersifat menguntukan dan merugikan
Mutasi
yang menuntungkan antara lain :
- Terbentuknya
bibit unggul baru dengan radiasi
- Pembuatan
obat obatan misalnya insulin dengan rekayasa genetika
Mutasi
yang merugikan antara lain :
- Timbulnya
penyakit penyakit seperti kanker kulit,
- Abnormalitas
bagi yang baru lahir akibat terkena radiasi nuklir.
1. jenis jenis mutasi
Menurut
bagian yang berubah pada materi genetik, mutasi dibedakan atas :
- Mutasi
gen, dan
- Mutasi
kromosom
a.
Mutasi gen
Mutasi gen berarti
perubahan struktur penyusun gen, yakni DNA. DNA didalam sel mengadakan
replikasi dan transkripsi.
Gen-gen
dapat berubah akibat mutasi lewat beberapa cara antara lain :
- lewat
mutasi titik : perubahan kimia pada suatu nukleotida atau beberapa
nuklotida dalam gen tunggal. Mutasi titik dapat dibedakan atas subtitik
pasangan basa dan inerasi atau delasi pasangan basa.
- Mutasi
missene : yang merupakan mutasi subtitusi, yakni kodon yang brubah masi
tetap mengkode asam amino dan masih dalam rangkaian yang bermakna meskipun
bukan rangkaian yang sebenarnya.
- Mutasi
nonsense : perubahan kodon asam ammino menjadi stop kodon ; hampir semua
mutasi nonsense mengara pada protein yang tidak berfungsi.
- Mutasi
frameshift (pengubah bingkai) : mRNA yang dibaca sebagai kelompok triplet
nukleotida selama translasi, inersi, atau dilesi nukloetida dapt mengubah
pembacaan bingkai (kelompok triplet informasi genetik)
- Transposon
: melompatnya potongan DNA ke tengah-tengah gen. Tranposon data
mengacaukan fungsi dapat mengaktifkan gen gen yang inaktif.
b.
mutasi kromosom
Mutasi
kromosom dapat diartikan sebagai perubahan sifat oleh karena perubahan kromosom
dalam hal jumlah untaian dan jumlah gen yang terkandung di dalamnya.
1.
perubahan jumlah set kromosom
perubahan
jumlah set kromosom dapat terjadi dari dalam maupun dari luar.
- Perubahan
dari dalam : terjadi pada peristiwa miosis, keadaan ini disebut
autopoliploidi.
- Perubahan
dari luar : disebabkan karena perkawinan dari sel-sel yang jumlah
kromosomnya berbeda disebul allopoliploidi
2.
perubahan jumlah kromosom dalam satu set
- Kromosom
yang kehilangan pasangan homolognya,, disebut monosomi (2n-1)
- Kelebihan
atau penambahan satu set, yakni: trisomi : dalam jumlah (2n+1) telrosomi :
dalam jumlah (2n + 2)
- Organisme
atau sel yang kehilangan kedua anggota pasangan kromosomnya (2nn – 2)
disebut nulisomi
3.
Abrasi atau kerusakan kromosom
- inersi
: berubahnya kedudukan gen-gen dalam satu kromosm, akibatnya terjadi
susunan asam amino yang sangat berbeda dengan yang dikode oleh gen normal.
- delesi
atau defisiensi : hilangnya salah satu segmen kromosom, akibatnya terjadi
sintesis polipeptidak dengan perubahan pada asam aminonya.
- Translokasi
: perpindahan lokasi potongan kromosom, yang bergabung dengan kromosom
lain, akibatnya ada kromosm yang kekurangan gen dan ada yang kelebihan.
- fusi
: peristiwa diman ada dua kromosom menggabung menjadi satu kromosom.
- duplikasi
atau adisi : peristiwa dari satu kromosm bereplikasi ulang sehingga ada
penambahan bagian kromosom dengan gen gen yang sama.
a.
jika gen yang berduplikasi hilang maka mutasi akan menyebabkan letal karena
memproduksi protein yang tidak berproduksi.
b.
jika gen berduplikasi diproduksi terus-menerus, organisme akan tetap hidup.
2. Mutagen
Penyebab
mutasi disebut mutagen, sedangkan organisme yang mengalami mutasi disebut
mutan.
a.
Mutasi spontan (mutasi alam)
- sinar
kosmos : radiasi sinar kosmos yang bergelombang pendek merupakan penyebab
mutasi yang efektif.
- sinar
ultravioelt : menyebabkan mutasi kromosm (aberasi) dengan daya lebih kecil
dari pada sinar X
b. Mutasi buatan
Mutasi buatan adalah mutasi yang
disengaja dilakukan untuk keperluan tertentu.
Mutasi buatan dapat menggunakan cara-cara fisika, kimia dan biologi
Mutasi buatan dapat menggunakan cara-cara fisika, kimia dan biologi
- cara
fisika, misalnya menggunakan radiasi
- cara
kimia, misalnya dengan menggunakan za zat kimia tertentu
- cara
biologi, misalnya dengan penyisipan DNA
Pengaru
mutasi pada manusia umumnya merugikan misalnya penyebab penyakit, cacat dan
kematian, sedangkan yang menguntungkan, misalnya untuk membuat buah poliploidi
dan rekayasa genetika.
Metaboisme
Produksi Energy Dan Sintesis
A.
Metabolism
Produksi Energi
Dalam kehidupan, mahluk
hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses metabolisme. Metabolisme
terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Pada hewan atau
tumbuhan yang berderajat tinggi enzim yang di sediakan untuk keperluan
metabolisme reatif stabil, selama terjadi perkembangan individu memang terjadi
perubahan susunan enzim, akan tetapi pada pergantian lingkungan perubahan itu
sangat kecil. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam
sel hidup (Bibiana W. Lay, 1992 dalam Darkuni, 2001). Dalam kamus ilmiah
populer metabolism adalah perubahan reaksi kimia dan energy yag menyertainya
yang berlangsung dalam tubuh makhlk hidup, atau proses pertukarn zat (mengambil
dari zat-zat yang berada di lingkungannya dan mengeluarkan ke lingkungannya.
(Al Barry. 1994: 488)
Dalam
metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme. Metabolime ini
selalu terjadi dalam sel hidup karena di dalam sel hidup terdapat enzim yang
diperlukan untuk membantu berbagai reaksi kimia yang terjadi. Suatu proses
reaksi kimia yang terjadi dapat menghasilkan energi dan dapat pula memerlukan
energi untuk membantu terjadinya reaksi tersebut.
Menurut Darkuni (2001)
bila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi eksergonik, dan
apabila untuk dapat berlangsungnya suatu reaksi diperlukan energi, reaksi ini
disebut reaksi endergonik. Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang
dilakukan untuk sederetan reaksi enzim yang berurutan. Secara singkat kegiatan
proses ini disebut tansformasi zat.
Metabolisme terdiri
dari dua proses yang berlawanan yang terjadi secara simultan. Reaksi tersebut
adalah:
1. Sintesis protoplasma dan penggunaan
energi yang disebut Sebagai Anabolisme.
2. Oksidasi substrat diiringi dengan
terbentuknya energi disebut Dengan Katabolisme.
Bakteri memperoleh
energi melalui proses oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan
elektron sedang reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron
tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu
diiringi oleh reaksi reduksi.
Untuk keperluan
hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini
diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga
dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan
anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat
gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi (Suriawiria, 1985).”
Mikroba sama dengan
makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan
pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen,
hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya.
Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Kondisi
tidak bersih dan higienis pada lingkungan adalah kondisi yang menyediakan
sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh
berkembang di lingkungan seperti ini.
Oleh karena itu,
prinsip daripada menciptakan lingkungan bersih dan higienis adalah untuk
mengeliminir dan meminimalisir sumber nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya
terkendali. Menurut Waluyo (2005), peran utama nutrien adalah sebagai sumber
energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi
bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi).
B. Sintesis
Dalam tubuh terjadi perubahan dari suatu senyawa
ke senyawa lain untuk kepentingan penyusun tubuh, memelihara kelangsungan
hidup, dan mempertahankan tubuh dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk aktivitas hidup dinamakan sintesis.
Sintesis dan degradasi
Di dalam kehidupan, selalu terjadi peristiwa
sintesis dan degradasi komponen-komponen yang menyusunnya.
Sintesis
Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul
yang lebih besar, dari molekul-molekul yang lebih kecil. Sebagai contoh,
protein adalah molekul yang sangat besar. Protein ini disintesis dari asam-asam
amino dengan mekanisme yang sangat rumit.
Bulatan-bulatan yang berantai merupakan gambaran sederhana dari
asam-amino yang bersambungan dengan ikatan peptida membentuk protein.
Contoh lainnya adalah DNA suatu rantai deoksiribonukleotida
yang sangat panjang. Setiap mata rantai merupakan satu unit
deoksiribonukleotida. Deoksiribonukleotida tersebut terbentuk oleh
deoksiribonukleosida dan fosfat, demikian seterusnya sampai dengan komponen
yang lebih kecil.
Degradasi
Degradasi adalah pembongkaran molekul-molekul
yang lebih besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Contohnya adalah
degradasi asam amino. Asam-asam amino yang melebihi kebutuhan sintesis protein
tidak dapat disimpan dan tidak dapat diekskresikan. Kelebihan asam amino ini
cenderung digunakan bahan bakar. Gugus amino dibebaskan selanjutnya sebagian
besar menjadi urea, sedangkan rangka karbon diubah menjadi zat antara
metabolisme misalnya asetil KoA, asetoasetil KoA, piruvat dll.
Contoh
Sintesis Protein
Sintesis protein
merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada
saat pembentukan mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh
enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel
dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit
besar dan sub unit kecil.
1. Proses
Transkripsi
Pada tahap ini terjadi di
dalam nukleus.DNA double heliks yang terdiri dari 2 sisi, misal yang sisi bawah
adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi atas adalah DNA non sense
(bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan masuk diantara double heliks
dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode
genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai
cetakan. Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG
lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA.
Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
2. Proses Translasi
Setelah mRNA keluar dari
nukleus ke sitoplasma yang membawa kode genetik akan menempel pada ribosom sub
unit kecil. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA
dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik mRNA. setelah itu
ribosom sub unit besar akan menghampiri ribosom sub unit kecil sehingga tRNA
berada pada site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang membawa kode
genetik yang sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu asam amino
yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida
dan begitu terus menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan datang lagi tRNA
lain di site A asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka selesailah
proses tanslasi sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar