Oleh: Andi Agus Purnama Putra
Follow me @_andiagus
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat
penting apabila ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia
harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar
mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia
dalam proses belajar mengajar.
Sobat…!!^,-
Pada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan sedikit
tentang hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam proses interaksi
belajar mengajar..
A. Keterampilan Memotivasi Siswa
Mampu memotivasi
siswa untuk belajar adalah perjuangan yang dihadapi oleh semua guru. Maka,
sebagai seorang pendidik, jangan pernah heran ketika muncul pertanyaan;
bagaimana cara Anda memotivasi siswa untuk belajar?
Mampu memotivasi siswa
untuk belajar memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru sehari-hari. Ini
merupakan salah satu komponen penting dari pengajaran yang efektif, termasuk
me-manage kelas. Jika siswa tidak termotivasi belajar, maka besar kemungkinan
mereka tidak akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat
dalam pelajaran akan menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas.
Oleh karena itu,
penting bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mencari cara
terbaik untuk melakukannya. Penting bagi para guru untuk memicu minat siswa
pada awal setiap pelajaran.
Bagaimana caranya? Berikut adalah lima strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar:
1. Gunakan
pertanyaan untuk berpikir kritis. Hal yang baik dari metode ini
adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau salah sehingga
mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik
jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.
Contoh: Guru meminta siswa
mempelajari studi sosial pada penggunaan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia
II. Untuk memicu minat pada awal pelajarannya ini, guru dapat meminta semua
siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan berikut, "Menurut kalian, apakah
Presiden Truman yang menjadi otak dalam peristiwa peledakan bom atom untuk
mengakhiri Perang Dunia II? Mengapa?"
Selanjutnya, guru dapat membiarkan
siswanya berbagi jawaban mereka untuk membentuk diskusi kelas. Setelah itu,
guru mengambil sebuah jajak pendapat para siswa di kelas. Para siswa yang
tertarik dalam topik ini menjadikan guru lebih mudah untuk memulai pelajaran.
Kemudian, pada akhir pelajaran, guru dapat mengambil polling lain untuk
melihat, apakah pendapat mahasiswa telah berubah atau tidak.
2. Gunakan
musik untuk mengajar. Musik merupakan salah satu alat
pembelajaran paling sederhana dan merupakan cara yang bagus untuk memicu minat
siswa. Sebagai contoh, saat mengajar pelajaran pada perdagangan budak dan
"Middle Passage", seorang guru pernah memperkenalkan topik dengan
memainkan lagu Bob Marley berjudul "Buffalo Soldier" dan "Catch
a Fire"
3. Gunakan
video. Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan
disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi alat
yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kuncinya adalah
dengan menggunakan klip singkat dari film dan dokumenter dalam awal pelajaran,
bukan di akhir pelajaran. Banyak film-film Hollywood atau film Nasional yang
baik diterapkan dalam metode ini. Tetapi, Anda, guru, juga dapat menggunakan
internet untuk men-download klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal
apapun untuk setiap tingkat kelas. Salah satu contoh untuk mencari sumber film
dokumenter tersebut bisa diunduh di unitedstreaming.com.
4. Hubungkan
apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata
Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa" mereka belajar sesuatu.
Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa" mereka belajar sesuatu.
5. Hubungkan
yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka
Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.
Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.
B. Teknik Bertanya
Pada hakikatnya melalui
bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang
ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya
jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas
yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila
pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan
topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
1. Menimbulkan
rasa keingintahuan
2. Merangsang
fungsi berpikir
3. Mengembangkan
keterampilan berpikir
4. Memfokuskan
perhatian siswa
5. Mendiagnosis
kesulitan belajar siswa
6. Menkomunikasikan
harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7. Merangsang
terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan
siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya
ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah
profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan
mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa
atau peserta didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
ketrampilan bertanya:Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis
pertanyaan.
C. Penggunaan berbagai mekanisme
psikologi
Pada dasarnya Psikologi
Pendidikan dan Psikologi Belajar adalah dua hal yang saling terkait antara satu
dengan yang lain. Namun, pemakalah sengaja mengangkat pembahasan ini untuk
memberikan uraian tentang sedikit perbedaan antara keduanya, yaitu secara umum
permasalahan pendidikan yang tidak hanya membicarakan tentang belajar dibahas
pada Psikologi Pendidikan, dan secara khusus tentang cara belajar individu
dalam melakukan pembelajaran dibahas pada Psikologi Belajar.
Pembahasan tentang
teori psikologi tentang belajar menjelaskan kepada kita bahwa ilmu untuk
mengetahui jiwa dalam hal ini erat kaitannya dengan belajar, baik dalam langkah
awal, kemudian terjadinya proses, sampai kepada hasil belajar itu sendiri,
sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan terkhusus dalam masalah belajar.
Kebutuhan ini bukan hanya sekedar mencapai hasil maksimal dalam bentuk
nilai-nilai, tetapi lebih dalam dari itu ilmu psikologi ini akan mengiringi
langkah-langkah perubahan anak sesuai dengan karakter dan talenta yang
dimilikinya. Pada proses selanjutnya terjadi perkembangan sehingga melahirkan
teori-teori belajar yang akan membantu dalam proses belajar dan perolehan hasil
belajar yang maksimal.
Aplikasi Teori
Psikologi dan Belajar dalam Pembelajaran
Menurut C.Asri
Budiningsih, aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah
pengembangan teori dan peraktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah
aliran behavioristik. Alasan ini disebabkan karena aliran behavior
menekankan pada terbentuknya model hubungan stimulus dan respon. Sehingga
sangat terkesan pelajar menjadi individu yang pasif. yang
berperilaku sesuai stimulus yang diberikan pengajar. Dan metode yang dipakai
dalam teori ini hanya menggunakan metode pembiasaan atau drill, sehingga
pelajar dapat dibentuk dengan situasi tertentu. Maka untuk mengaplikasikan
teori ini dibutuhkan beberapa hal, antara lain menurut C.Asri Budiningsih
adalah tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik
siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia pembelajaran yang
dirancang dan dilaksananakan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa
pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Teori behavioristik
merupakan teori yang secara khusus bicara tentang perubahan tingkah laku yang
nampak secara lahiriah, karena itu para pelajar diatur dengan penegakan
disiplin yang ketat dan mengutamakan pembelajaran melalui buku teks yang
merupakan pegangan wajib pelajar.
Secara umum,
langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori behavioristik yang dikemukakan
oleh Suciati dan Prasetya Irawan (2001) dapat digunakan dalam merancang
pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi :
a)
Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
b)
Menganalisis lingkungan kelas yang ada
saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal ( entery behavior)
siswa.
c)
Menentukan materi pelajaran.
d)
Memecah materi pelajaran menjadi bagian
kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya.
e)
Menyajikan materi pelajaran.
f)
Memberikan stimulus dapat berupa
pertanyaan, baik lisan maupun tertulis, tes / kuis, latihan atau tugas-tugas.
g)
Mengamati dan mengkaji respons yang
diberikan siswa.
h)
Memberikan penguatan / reinforcement (
mungkin penguatan positif) ataupun penguatan negatif) ataupun hukuman..
i)
Memberikan stimulus baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar