Sabtu, 10 November 2012

Komponen-Komponen Interaksi dalam Mengajar


Oleh: Andi Agus Purnama Putra
Follow me @_andiagus


Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting apabila ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Sobat…!!^,-
Pada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam proses interaksi belajar mengajar..

A.     Keterampilan Memotivasi Siswa
Mampu memotivasi siswa untuk belajar adalah perjuangan yang dihadapi oleh semua guru. Maka, sebagai seorang pendidik, jangan pernah heran ketika muncul pertanyaan; bagaimana cara Anda memotivasi siswa untuk belajar?
Mampu memotivasi siswa untuk belajar memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru sehari-hari. Ini merupakan salah satu komponen penting dari pengajaran yang efektif, termasuk me-manage kelas. Jika siswa tidak termotivasi belajar, maka besar kemungkinan mereka tidak akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat dalam pelajaran akan menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mencari cara terbaik untuk melakukannya. Penting bagi para guru untuk memicu minat siswa pada awal setiap pelajaran.
Bagaimana caranya? Berikut adalah lima strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar:
1.      Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis. Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau salah sehingga mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.
Contoh: Guru meminta siswa mempelajari studi sosial pada penggunaan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II. Untuk memicu minat pada awal pelajarannya ini, guru dapat meminta semua siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan berikut, "Menurut kalian, apakah Presiden Truman yang menjadi otak dalam peristiwa peledakan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II? Mengapa?"
Selanjutnya, guru dapat membiarkan siswanya berbagi jawaban mereka untuk membentuk diskusi kelas. Setelah itu, guru mengambil sebuah jajak pendapat para siswa di kelas. Para siswa yang tertarik dalam topik ini menjadikan guru lebih mudah untuk memulai pelajaran. Kemudian, pada akhir pelajaran, guru dapat mengambil polling lain untuk melihat, apakah pendapat mahasiswa telah berubah atau tidak.
2.      Gunakan musik untuk mengajar. Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa. Sebagai contoh, saat mengajar pelajaran pada perdagangan budak dan "Middle Passage", seorang guru pernah memperkenalkan topik dengan memainkan lagu Bob Marley berjudul "Buffalo Soldier" dan "Catch a Fire"
3.      Gunakan video. Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kuncinya adalah dengan menggunakan klip singkat dari film dan dokumenter dalam awal pelajaran, bukan di akhir pelajaran. Banyak film-film Hollywood atau film Nasional yang baik diterapkan dalam metode ini. Tetapi, Anda, guru, juga dapat menggunakan internet untuk men-download klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal apapun untuk setiap tingkat kelas. Salah satu contoh untuk mencari sumber film dokumenter tersebut bisa diunduh di unitedstreaming.com.
4.      Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata
Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa" mereka belajar sesuatu.
5.      Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka
Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.


B.     Teknik Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
1.      Menimbulkan rasa keingintahuan
2.      Merangsang fungsi berpikir
3.      Mengembangkan keterampilan berpikir
4.      Memfokuskan perhatian siswa
5.      Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6.      Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7.      Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.  Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya:Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

C.     Penggunaan berbagai mekanisme psikologi
Pada dasarnya Psikologi Pendidikan dan Psikologi Belajar adalah dua hal yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Namun, pemakalah sengaja mengangkat pembahasan ini untuk memberikan uraian tentang sedikit perbedaan antara keduanya, yaitu secara umum permasalahan pendidikan yang tidak hanya membicarakan tentang belajar dibahas pada Psikologi Pendidikan, dan secara khusus tentang cara belajar individu dalam melakukan pembelajaran dibahas pada Psikologi Belajar.
Pembahasan tentang teori psikologi tentang belajar menjelaskan kepada kita bahwa ilmu untuk mengetahui jiwa dalam hal ini erat kaitannya dengan belajar, baik dalam langkah awal, kemudian terjadinya proses, sampai kepada hasil belajar itu sendiri, sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan terkhusus dalam masalah belajar. Kebutuhan ini bukan hanya sekedar mencapai hasil maksimal dalam bentuk nilai-nilai, tetapi lebih dalam dari itu ilmu psikologi ini akan mengiringi langkah-langkah perubahan anak sesuai dengan karakter dan talenta yang dimilikinya. Pada proses selanjutnya terjadi perkembangan sehingga melahirkan teori-teori belajar yang akan membantu dalam proses belajar dan perolehan hasil belajar yang maksimal.

Aplikasi Teori Psikologi dan Belajar dalam Pembelajaran
Menurut C.Asri Budiningsih, aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan teori dan peraktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik.  Alasan ini disebabkan karena aliran behavior menekankan pada terbentuknya model hubungan stimulus dan respon. Sehingga sangat terkesan pelajar menjadi individu yang pasif.  yang berperilaku sesuai stimulus yang diberikan pengajar. Dan metode yang dipakai dalam teori ini hanya menggunakan metode pembiasaan atau drill, sehingga pelajar dapat dibentuk dengan situasi tertentu. Maka untuk mengaplikasikan teori ini dibutuhkan beberapa hal, antara lain menurut C.Asri Budiningsih adalah  tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia pembelajaran yang dirancang dan dilaksananakan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Teori behavioristik merupakan teori yang secara khusus bicara tentang perubahan tingkah laku yang nampak secara lahiriah, karena itu para pelajar diatur dengan penegakan disiplin yang ketat dan mengutamakan pembelajaran melalui buku teks yang merupakan pegangan wajib pelajar.
Secara umum, langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori behavioristik yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irawan (2001) dapat digunakan dalam merancang pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi :
a)      Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
b)      Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal ( entery behavior) siswa.
c)       Menentukan materi pelajaran.
d)     Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya.
e)      Menyajikan materi pelajaran.
f)       Memberikan stimulus dapat berupa pertanyaan, baik lisan maupun tertulis, tes / kuis, latihan atau tugas-tugas.
g)      Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
h)      Memberikan penguatan / reinforcement ( mungkin penguatan positif) ataupun penguatan negatif) ataupun hukuman..
i)        Memberikan stimulus baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar