Minggu, 04 November 2012

Upaya Penanganan Penyesuaian Diri Positif Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Oleh: Andi Agus Purnama Putra
>>@_andiagus

A.    Permasalahan-Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja
Diantara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari dan yang menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan orang dewasa terutama orang tua.Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga.
Sebagai contoh, sikap orang tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat dibagi menjadi dua macam:
1.    Pertama
penolakan mungkin merupakan penolakan tetap sejak awal, dimana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai sebab, mereka tidak menghendaki kelahirannya. Menurut Boldwyn, “Bapak yang menolak anaknya berusaha menundukkan anaknya dengan kaidah-kaidah kekerasan, karena itu ia mengambil ukuran kekerasan, kekejaman tanpa alasan nyata”.
2.    Kedua
Dari penolakan adalah dalam bentuk berpura-pura tidak tahu keinginan anak.
Penyesuaian diri remaja dengan kehidupan di sekolah. Permasalahan penyesuaian diri di sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mungkin mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman, dan mata pelajaran. Sebagai akibat antara lain adalah belajar menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya.
Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan dengan belajar yang baik. Bagi siswa yang baru masuk sekolah lanjutan mungkin mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya.

B.     Implikasi Proses Penyesuaian Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah.
Oleh karena itulah disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas yaitu guru-guru yang akan membantu anak didik jika mereka menghadapi kesulitan dalam pelajarannya dan guru-guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi,dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap tuntutan sekolah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khususnya di sekolah, yaitu:
1.    Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah” (at home) bagi anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis.
2.    Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
3.    Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
4.    Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
5.    Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar.
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah.

Upaya Penanganan Masalah Penyesuaian Diri Yang Positif
1.      Penyesuaian Diri Secara Positif
Mereka tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut:
a.    Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.
b.    Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
c.    Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.
d.   Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
e.     Mampu dalam belajar.
f.      Menghargai pengalaman.
g.     Bersikap realistik dan objektif.
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk, antara lain:
a.    Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung.
b.    Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan).
c.    Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba.
d.   Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti).
e.    Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri.
f.      Penyesuaian dengan belajar.
g.    Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri.
h.    Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar