Sabtu, 10 November 2012

Multi Dimensi Perkembangan Peserta Didik


Oleh: Andi Agus Purnama Putra
Follow me @_andiagus


            Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan. Tujuan akhir dari perspektif ini adalah untuk membantu tiap individu memiliki kehidupan yang berarti dan produktif.
Perkembangan adalah seumur hidup. Perkembangn individu menyangkut berbagai macam perubahan dari hasil interaksi faktor-faktor seperti yang telah di sebutkan agar berlangsung secara berkesinambungan sepenjang siklus hidup.
Menurut Robert Macfarlane (1999) secara umum perkembangan masyarakat melibatkan kemajuan stimultan sektor fisik, sosial, mental dan spiritual, serta budaya pranata atau organisasi yang ada dalam masyarakat. Peserta didikpun ikut terimbas dengannya. Sektor-sektor dimaksud mencakup beberapa hal. Pertama, infrastruktur lingkungan fisik, sanitasi, dan sistem transportasi. Kedua, insfrastruktur sosial, seperti keamanan, pemerintahan, produksi pangan, perdagangan, keuangan, industri, dan pendidikan. Ketiga, infrastuktur mental, media informasi, teknologi, ilmu pengetahuan, dan bentuk-bentuk pengetahuan lainnya. Keempat, budaya, nilai-nilai spiritual/keyakinan, dan nilai-nilai yang menentukan aspirasi dan perilaku manusia pada umumnya.
A.    Multi Dimensi Peserta Didik
Mengikuti logika berpikir Robert Macfarlane (1999) tentang pengembangan manusia, peserta didik memiliki tiga pusat kesadaran yang bagian-bagiannya bisa dikembangkan. Pertama, kesadaran fisik, berupa sensasi fisik, dorongan, dan kebutuhan yang mendesak. Kedua, kesadaran mental, seperti sifat gugup, dorongan psikologis, perasaan, dan emosi. Termasuk di dalamnya kesadaran diri, kesadaran akan pengetahuan, dan kemauan atau itikad baik. Ketiga, kesadaran spiritual atau rohani berupa intuisi spiritual, kebijaksanaan, dan dorongan kekuasaan yang dalam banyak kasus belum berkembang sepenuhnya.
Kesadaran itu sebaian berada di alam sadar dan sebagian lagi di alam bawah sadar. Kesadaran fisik adalah yang “paling kasar”, sebagian besar berupa alam bawah sadar, bertindak secara otonom dan sebagai respon atas kemauan mental. Kesadaran mental adalah kesadara yang paling halus dan “paling sadar”, termasuk kesadaran diri atas “sikap sadar” dan kemauan. Kesadaran spiritual hamper seluruhnya berada pada alam bawah sadar atau lebih akurat disebut supranatural.
Setiap bagian dari kesadarn itu dapat dibagi lagi menjadi dua sampai tiga subbagian yang mencerminkan tiga tingkat yang sama dalam setiap bagian, karena masing-masing berinteraksi dan dengan ekspresi perwakilan dari tiga lainnya. Masing-masing dari sembilan bagian dapat dikembangkan untuk berbagai tingkat dalam berbagai kombinasi dengan yang lain. Masing-masing kesadaran itu ada yang dominan, dengan keberadaan semua kombinasi.

Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta didik mengikuti alur perkembangan manusia pada umumnya. Perbedaannya, mereka menerima sentuhan lebih dibandingkan dengan tidak meniti bangku sekolah. Karena itu, peserta didik memerlukan pengembangan sesuai dengan keterampilan sikap, perilaku, pengetahuan, dan nilai pribadi anggota masyarakat. Dalam makna luas, perkembangan peserta didik mencakup lima ranah, yang secara ringkas disajikan sebagai berikut.
1.      Perkembangan fisik, dimana lajunya relatif sesuai dengan faktor genetis, menu makanan, pelatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
2.      Perkembangan sosial, dimana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan masyarakat. Misalnya, anak atau peserta didik akan menjadi lebih politis, berorientasi ekonomis, dinamis, dimiliki disiplin dan bertaqwa, daya saing dan sebagainya.
3.      Perkembangan mental, dimana peserta didik tumbuh makin bermental, stabil, arif, dewasa, dan bijaksana. Sebagai bagian dari masyarakat peserta didik menjadi lebih canggih dalam aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.      Perkembangan budaya atau spiritual, dimana peserta didik harus menumbuhkan toleransi terhadap orang-orang dengan keyakinan yang berbeda, pengakuan hak asasi manusia, dan nilai-nilai umum.
5.      Perkembangan intelektual, khususnya pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit ke abstrak, mengolah data menjadi informasi, memecahkan masalah-masalah yang rumit, serta membuat solusi atau dasar informasi yang mirip, sama atau bertentangan.


Sumber
- Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Alfabeta, Bandung, 2010.
- http://fitrianur.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar