Minggu, 04 November 2012

Metode Dan Teknik Pengajaran



Oleh: Andi Agus Purnama Putra
Follow me: @_andiagus


Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran di harapkan peserta didik:
1.      Aktif dalam proses pembelajaran, seperti bertanya, penuh perhatian, memberi
masukan, kreatif dalam menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
2.      Memiliki motivasi yang tinggi sebagai contoh mereka dapat rne¬nyelesaikan tugas-tugas kelompok dengan baik, tidak asal jadi.
3.      Perubahan sikap dan perilaku yang positif, sebagai contoh pada pembelajaran teknik
presentasi, jika semula peserta tampil grogi, tidak sisternatis menjadi tampil tenang,  
simpatik dan sistematis.
4.      Daya serap meningkat, hal ini dapat diukur dengan pre test dan post test.
5.      Kreatifitas peserta yang tinggi.
6.      Pengembangan potensi yang dimiliki dalam aktualitas diri.
Untuk mencapai maksud diatas maka Pengajar harus tahu apa yang diinginkan oleh peserta didik ketika pembelajaran dimulai dan dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai., untuk itu pengajar haruslah pandai dalam memilih dan menggunakan metode-metode pembelajaran mana yang akan digunakan dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan terhadap karakteristik peserta didik.
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Pada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan beberapa metode dan teknik pengajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu:
1.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan.Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
2.      Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu.Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru.Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
3.      Metode Resitas
Pengertian metode penugasan/resitasi  adalah cara  penyajian bahan  pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
( Sudirman.N, 1991: 141 ).
Kelebihan Metode penugasan/resitasi:
1.      Tugas lebih merangsang  siswa untuk  untuk belajar lebih banyak , baik   pada waktu di kelas maupun di luar kelas.
2.       Metode ini dapat mengembangkan kemandiria siswa yang  diperlukan kehidupan kelak.
3.      Tugas dapat lebih meyakinkan  tentang apa yang dipelajari  dari guru,  lebih memperdalam , memperkaya atau memperluas  pandangan tentang apa yang dipelajari.
4.      Tugas dapat membina  kebiasaan siswa untuk mencari  dan mengolah   sendiri imformasi  dan komunikasi.
5.      Metode ini  dapat membuat siswa  bergairah dalam belajar karena kegiatan belajar  dilakukan  dengan   berbagai   variasi sehingga   tidak membosankan. 
(Sudirman Dkk, 1991 : 142 ).
Kekurangan dari Metode Resitasi:
Kekuarangan dari metode penugasan/resitasi:
1.      Siswa sulit dikontrol, apa benar mengerjakan tugas ataukan orang lain
2.      Tidak mudah  memberikan tugas  yang sesuai dengan  perbedaan  individu siswa.
3.      Sering memberikan tugas yang monoton, sehingga membosankan
4.      Dalam memberikan tugas  yang baik, guru hendaklah  memperhatikan  dan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a)      Materi tugas yang diberikan atau pekerjaan  yang perlu diselesaikan oleh siswa haraus  jelas.
b)      Tujuan tugas yang diberikan  akan lebih baik apabila  dijeaskan kepada siswa
c)      Apabila tugas kelompok ,  seyogyanya ada ketua dan anggota kelompok sesuai dengan kebuituhan  agar ada yang bertanggung jawab
d)     Tempat dan lama waktu penyelesaian tugas  hendaknya jelas.

4.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
5.      Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain.
6.      Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda (Anonim, 2004:11).Sedangkan menurut Ibrahim, dkk (2000: 5-6) pembelajaran kelompok merupakan pembelajaran yang dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kelompok.Siswa bekerja dalam situasi pembelajaran kelompok didorong atau dikehendaki untuk bekerjasama pada suatu tugas dan mereka harus mengkoordinasi usahanya menyelesaikan tugasnya.
7.      Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta didik (keterampilan mental maupun fisik/teknis).Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di d alam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah             penerbangan melakukan  simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Tetapi dalam simulasi, peserta didik lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.
8.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut :
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah-masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
b. Kepada siswa perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel yang harus dikontrol ketat, siswa juga perlu memperhatikan urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
c. Selama proses eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikannya dikelas dan mengevalusi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
9.      Metode Karyawisata
Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat ( objek ) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan darmawisata, di sini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril dalam lingkungan beserta segala masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung nilai sejarah / kebudayaan tertentu.

Langkah - langkah pelaksanaan :
A.     Persiapan
Merencanakan tujuan karyawisata.Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke objek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek - aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
B.     Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan ( survei ) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi : tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa. Membentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok / seksi.Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana. Mengurus perizinan Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan
C.     Pelaksanan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara
D.    Pembuatan laporan
Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar