Rabu, 14 November 2012

Pemburu dan Kelinci


Penulis : Andrie Wongso

Di tepi sebuah hutan, tinggallah seorang pemburu dengan anak semata wayangnya. Melihat hasil buruan ayahnya, si anak tertarik untuk belajar menggunakan busur dan anak panah. Dia merengek kepada sang ayah untuk membuatkan busur dan anak panah dalam ukuran lebih kecil untuk berlatih dan suatu hari nanti bisa mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang pemburu.
Hari yang dinanti-nantikan itu pun akhirnya tiba. Dengan gembira, si anak membawa busur dan anak panahnya, memulai hari pertamanya pergi berburu ke dalam hutan. Dia pun dengan teliti memperhatikan setiap gerakan di semak-semak sambil mengikuti tanda petunjuk yang di buat sang ayah agar tidak tersesat di dalam hutan. Tiba-tiba, hampir bersamaan tampak dua kelinci keluar dari semak-semak. Pemburu muda segera mengarahkan busurnya ke arah kelinci sebelah kiri. Tetapi saat dia melirik ke kanan, tampaklah seekor kelinci yang lebih gemuk. Dia pun ganti mengarahkan busurnya ke sebelah kanan. Tapi saat itu, si kelinci sudah kabur ke semak. Maka dengan terburu-buru dia pun mengarahkan busurnya ke kiri, dankelinci itu pun sudah menghilang ke semak-semak.
Ketika bertemu dengan ayahnya, dengan kesal si pemburu muda berseru,
"Ayah, saya belum mendapatkan satu buruan pun. Tadi ada dua ekor kelinci, tetapi kelinci-kelinci itu lincah sekali! Belum sempat saya lepaskan anak panah, mereka sudah hilang di semak-semak. Wah, padahal saya sudah berusaha bergerak dengan cepat. Saat saya beralih sasaran ke kelinci yang lain, dia juga sudah kabur. Saya gagal di perburuan pertama ini. Apa yang salah, Ayah?"
Si ayah tersenyum dan berkata, "Kegagalanmu kali ini adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga buatmu, anakku. Kelinci-kelinci itu adalah sasaran yang bagus. Salahnya bukan karena kelincinya yang kecil dan lincah, tetapi karena kamu tidak fokus pada titik sasaran! Sebentar mengarah ke kiri dan sebentar ke kanan. Ingat! Kamu tidak mungkin dapat melakukan dua pekerjaan sekaligus di saat yang bersamaan. Kamu harus menentukan satu pilihan dan fokus untuk menyelesaikannya.
Andai tadi kamu membidik dengan fokus hanya pada satu titik sasaran, tentu hasilnya akan berbeda. Mungkin saat ini kamu sudah berhasil membawa pulang kelinci lincah itu.

Hikmah Kisah….
Hai sobat pembaca yang budiman. Tentunya, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang sangat berharga dari kisah diatas.
Semua manusia pasti memiliki pekerjaan dan aktivitas yang beragam. Jika kita ingin berhasil, maka selesaikanlah satu pekerjaan tersebut sebelum pindah ke pekerjaan yG lainnya.
            “Demi Masa sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian yG nyata
kecuali mereka yang memperhatikan dan memanfaatkan waktu dengan baik”
Maka jelaslah apa yang dikatakan seorang ahli yaitu:
            “Waktu lebih berharga dari pada uang.
            Kau bisa mendapatkan uang yang lebih banyak.
            Tapi kau tidak bisa mendapatkan lebih banyak waktu”(Jim Rohn’s Quotes)
Sebuah kejujuran apabila manusia berkata bahwa mereka tidak memiliki waktu. Karna memang sebuah realita setiap manusia hanya memiliki 24 jam dalam sehari. Untuk itulah yang harus kita lakukan adalah bagaiman mengatur waktu itu dengan baik..>>@_andiagus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar